KANTOR SEWA DAN CO-WORKING DENGAN PEMANFAATAN TAMAN ENERGI TERBARUKAN

As time goes by, currently the development growth in metropolitan cities has been leading to ecosystem change, one of which is decrease green open space (GOS). Nowdays Jakarta only 9.8% area and rather it still far from 30% as a standard according government’s Law No. 2 2007. In addition, another problem increase on office electricity needs that generally due demands business industrial, including start-up sectors growing fastly. Development very often focused human interests spaces facilities, meanwhile other side, just pay less attention surrounding environmenta impact. Therefore, this final project promptly proposing design construction rental co-working with use renewable energy park solar aim creating more efficient also provide spacious charasteristic an ecological building, enable promote positive contribution environmental improvement. The method approach used reference Leadership Energy Environmental Design (LEED) standard. This will not offer facilities but multifunctional such coffee shop, mini market, food court, book stationery store, fitness center, fun games area, jogging track, basketball ATM corner, while for (GOS) there park, namely bioo panel garden, irrigation ponds, tree areas. Keywords: Green (GOS); consumption; office; parkAbstrakSeiring berjalannya waktu, saat ini maraknya pembangunan di kota telah berdampak pada perubahan ekosistem, salah satunya yaitu isu lingkungan seperti keterbatasan ruang terbuka hijau (RTH). Saat memiliki kawasan hanya sekitar 9,8% yang masih jauh dari sebagai standar berdasarkan Undang-Undang Tahun Selain itu, masalah lainnya adalah meningkatnya pemakaian listrik perkantoran umumnya dikarenakan adanya peningkatan kebutuhan usaha dunia bisnis dan industri kreatif (start-up) sedang berkembang pesat. Pembangunan seringkali berpusat manusia akan fasilitasnya, sementara disisi lain kurang memperhatikan dampaknya terhadap sekitar. Adapun proyek tugas akhir untuk mengajukan suatu rancangan kantor sewa dengan pemanfaatan taman energi terbarukan agar tercipta kelistrikan lebih efisien, serta perwujudan luas ciri bangunan ekologis, sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi perbaikan lingkungan. Paradigma utama dalam mendesain bagaimana menciptakan enviromental balance pendekatan environment efficiency. metode digunakan acuan (LEED). Proyek disamping menyediakan sarana perkantoran, juga menawarkan fasilitas multifungsi coffeeshop, minimarket, toko buku alat tulis, lapangan basket, gerai ATM. Sementara (RTH) tersedia (renewable park) kolam irigasi, pohon.